SUPLEMENTASI OMEGA-3 PENCEGAH SKIZOFRENIA
Alma Palupi Prawito,Ratih Purwaningsih *
*) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Jakarta Angkatan 2009
Skizofrenia merupakan reaksi psikotisi dengan ciri-ciri pengunduran diri dari kehidupan sosial, gangguan emosional, dan afektif yang kadang kala disertai halusinasi dan delusi serta tingkah laku yang negatif atau merusak.
Prevalensi skizofrenia tercatat 1 % dari populasi dunia. Pasien skizofrenia berisiko bunuh diri 10 % lebih banyak dibandingkan orang normal. Diperkirakan sekitar 50% dari seluruh jumlah tempat tidur dirumah sakit jiwa dihuni oleh penderita skizofrenia.
Berbagai penelitian menunjukkan adanya korelasi antara terjadinya gejala skizofrenia dengan gangguan struktur dan metabolisme membran sel saraf. Selain itu pasien skizofrenia menunjukkan kadar asam lemak esensial rendah. Asam lemak esensial adalah asam lemak yang dibutuhkan untuk kelancaran proses metabolisme tubuh yang disebut dengan vitamin F. Disebut esensial karena asam ini tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, padahal perannya sangat penting bagi tubuh. Pada penderita skizofrenia asam lemak esensial penting untuk metabolisme normal sel saraf. Contoh asam esensial adalah omega-3 terdapat pada minyak ikan terutama ikat laut. Sebuah metaanalisis Cochrane review tahun 2006 juga menyimpulkan bahwa pemberian suplementasi asam lemak tidak jenuh dengan antipsikotik pada pasien skizofrenia menunjukkan hasil yang positif dibandingkan plasebo (obat pembanding). Rendahnya asam lemak tidak jenuh dapat menyebabkan stres oksidatif yang akhirnya merusak sel-sel saraf. Suplementasi asam lemak omega-3 dapat memperbaiki fluiditas membran dan reseptor dan meningkatkan kadar glutation di lobus temporal sehingga mencegah kerusakan sel saraf akibat stres oksidatif.
Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Archives of General Psychiatry Februari 2010 mengenai pemberian asam lemak omega 3 untuk pencegahan skizofrenia pada pasien yang rentan skizofrenia. Disain penelitian ini adalah acak, tersamar berganda, kontrol plasebo melibatkan 81 sampel. Sampel penelitian adalah pasien rentang usia 13-25 tahun yang memenuhi kriteria berisiko psikosis. Intervensi yang dilakukan adalah pemberian kapsul asam lemak tidak jenuh omega 3 sebanyak 4 kapsul sehari dengan kandungan total 1,2 gram/hari yang diberikan selama 12 minggu. Selama 12 minggu tersebut pasien tidak mendapat obat antipsikotik ataupun mood stabilizer. Outcome dinilai dengan PANSS score (Positive and Negative Syndrome Scale) setiap minggu selama 4 minggu, minggu ke 8, minggu ke 12, bulan ke 6 dan bulan ke 12. Hasil : pada akhir bulan penelitian (bulanke 12), gejala psikosis pada 2 dari 41 pasien (4,9%) pada kelompok omega-3 dibandingkan dengan 11 dari 40 pasien (27,5%) pada kelompok plasebo (p = 0,007). Omega 3 juga secara bermakna menurunkan gejala positif (p=0,01), gejala negatif (p=0,02) dan gejala umum (p=0,01) dan meningkatkan fungsi kognitif (p=0,002) jika dibandingkan dengan plasebo. Efek samping yang ditemukan tidak berbeda bermakna antara kedua kelompok. Suplementasi asam lemak tidak jenuh omega 3 dapat menurunkan risiko progresifitas psikosis dan dapat digunakan juga untuk pencegahan psikosis pada pasien-pasien yang rentan psikosis.5
Simpulan
1. Skizofrenia dengan prevalensi 1% di seluruh dunia, merupakan gangguan jiwa psikotik dengan ciri hilangnya afek, hilangnya interaksi sosial, delusi, halusinasi dan gangguan kognitif.
2. Studi meta-analisis menunjukkan efek positif suplementasi asam lemak tidak jenuh pada pasien skizofrenia.
3. Penelitian terbaru menunjukkan efek positif suplementasi omega-3 sebagai pencegahan terjadinya skizofrenia pada pasien rentan skizofrenia.
(ASL)
Referensi
1. Frakenburg FR. Schizophrenia overview. Emedicine. Last updated May 2010. Available
online at :http://emedicine.medscape.com/ article/288259-overview
2. Peet M. Essential fatty acids: theoretical aspects and treatment implications for schizophrenia and depression. Advances in Psychiatric Treatment 2002; 8: 223-229
3. Joy CB, Mumby-Croft R, Joy LA. Polyunsaturated fatty acid supplementation for schizophrenia. Cochrane Database Syst Rev 2006
4. Amminger GP, Schafer MR, Papageorgiou K, et al. Long Chain Omega 3 Fatty Acids for
Indicated Prevention of Psychotic Disorders: A randomized placebo-controlled trial. Arch Gen Psychiatry 2010;67(2):146-154
5. konseling bangun jiwa & okultisme . julianto simanjuntak.